Yayasan Muinatul Wathoniyyah Sambut Kedatangan Ibu-Ibu PKK
Cogreg- Ratusan warga dan para santri Cogreg program Pesantren Kilat Masjid Djamie Al Ikhsa Cogreg menyambut kedatangan ibu-ibu PKK Desa Cogreg. Kunjungan pengurus PKK Desa Cogreg dipimpin langsung oleh Ibu Maisaroh, di Masjid Djamie Al Ikhlas Cogreg, Parung, pada Selasa 02 April 2024.
Dalam sambutannya, Ketua PKK Desa Cogreg, Maisaroh mengaku sedang dengan banyaknya aktifitas Pendidikan pesantren di wilayah Cogreg.
“Alhamdulillah saya sangat senang dan bersyukur ada banyak Pendidikan pesantren di Cogreg. Terkhusus di Masjid ini, walaupun bukan Pondok Pesantren tapi warga mampu mengakses materi pembelajaran pesantren di sini,” kata Maisaroh pada Selasa 02 April 2024.
Menurutnya, pemahaman agama sangat penting tertaman di para generasi, khususnya anak-anak dan pemuda. Karenanya, ia berharap program tersebut terus ada hingga membudaya di tiap tahunnya.
“Di agenda rutinitas kami yaitu berbagi takjil (santapan buka puasa,red) kami harap program ini menjadi budaya yang terus ada di tiap tahunnya. Sehingga kampung kita kedepannya memiliki generasi yang mumpun dalam ilmu Agama,” pungkasnya.
Kepada wartawan Ketua Pelaksana Pesantren Kilat Ustdz M. Thohir mengaku berterimakasih atas kunjungan keuta PKK Desa Cogreg Bersama pengurus.
“Tentunya kedatang para ibu-ibu PKK Desa Cogreg memberikan spirit Rohani pada para anak santri serta orang tua wali,” kata M Tohir pada Selasa 02 Maret 2024.
Ratusan santri Cogreg program Pesantren Kilat Masjid Djami Al Ikhlas Cogreg. Total santri itu dibagi menjadi dua klasifikasi, klas Iqro dan Klas Al Quran.
Untuk klas Iqro di bekali teori ubudiyyah Wudhu, Tayamum, Sholat Wajib dan Sunnah.
“Untuk beberapa minggu di program sanlat ini lebih pada praktek ubudiyyah seperti Wudhu, Tayamum, Sholat Sunah dan Sholat Wajib,” kata Ketua TPA RA Masjid Djami Al Ikhlas Cogreg, Euis Hasanah pada Selasa 02 April 2024.
Sedangkan untuk klas Al Quran lebih kepada hafalan qoidah Tauhid, Nahwu, Fiqih dan Tajwid. “Untuk Tauhid merujuk kitab Aqidatul Awam, Ilmu Nahwu merujuk kitan Matan Jurumiyyah, Fiqih kitab Safinatunnajah, dan Tajwid merujuk kitab Hidayatusyibyan,” pungkasnya.
Untuk tenaga pengajar di klas Iqro, sambung Ueis, menggunakan para pengajar di TPA RA, sedangkan Klas Alquran kami ambil dari dua orang Ustadz dari Alumnus Tarim, Hadrolmaut, dan Pesantren Al Anwar, Rembang, Jawatengah serta pimpinan umum majelis taklim.
“Klas Iqro yang membimbing saya dan Ustadzah Emi sedangkan klas Alquran diajar oleh alumnus dari Tarim, Hadrol Maut, Ustadz Imam, dari Al Anwar Ustadz hasan dan pimpimpinan umum majelis Ustadz Azis,” pungkasnya.***